Senin, 24 Februari 2014

30 januari '14


haii dunia blogger

kali ini gue langsung to the point.
30 januari, bisa dibilang ini hari paing bersejarah buat gue. jelas bukan karena hal baik, melainkan hal kurang beruntung. membuat kesalahan itu mungkin hal biasa, tapi merasa begitu disalahkan, dipojokkan, dan begitu dianggap payah sekali. menaiki setengah tujuan tangga, terjatuh, tertimpa, dan terinjak yang diatas tangga itu rasanya bbbrrrrr..... sesuatu.

pada dinas malam tanggal 29, sebelum berangkat dinas, gue harus kuliah dulu. pas kebetulan jadwal UAS untuk minggu ini. usai UAS yang entah ga' jelas, gue balik ke kost dan mempersiapkan untuk dinas malam. keadaan fisik memang kurang bagus. demam biasa sih cuma sebelum berangkat dinas sempat muntah.
sampai diempat dinas lanjut sampai tengah malam semua msih terkontroln namun semua tak sesuai harapan. sekitar tengah malam, pesawat radio gue gangguan, pelayanan untuk pekerjaan gue sedikit terhambat. pukul 01.00 pekerjaan gue masih baik-baik saja sampai pada pukul 01.10 musibah besar menimpa karir gue. terjadi 'humam error' yang menyebabkan kerusakan besar (yang ga' bisa gue jelasin, maklum privasi). supervisor datang, kronologi diceritakan dan semua semakin kacau. semua dalam keadaaan darurat, terutama kepala gue yang sudah ga' bisa mikir bener lagi.
ini adalah kesalahan terbesar sepanjang hidup gue. tanggung jawab ini terasa begitu berat jika dihitung soal materi. pasrah, seakan bukan pilihan, melainkan keharusan.
gue langsung diamankan bak tersangka yang telah melakukan kejahatan, diasingkan, disalahkan, didiamkan.
pagi harinya, sidangpun dimulai dari junior manajer. dan beberapa hari setelahnya langsung ke manajer.

seakan mendapat kartu kuning menuju kartu merah. tapi semua masih terkendali, bukan kesalahan alat, bukan kesengajaan, melainkan khilaf.
yang mampu gue ucapin cuma maaf. pasrah. tak ada manusia yang sempurna meski semua sistem telah tersusun sempurna.

sejarah, kronologi kejadian ini akan selalu menjadi sejarah dikepala gue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar